Lagkah-langkah Pembangunan Berbasis Nilai



1)  Pimpinan Nasional  (yang merupakan presiden pilihan rakyat) harus dapat menggalang konsensus nasional dengan semua komponen elit nasional dan daerah (baik yang formal maupun informal) untuk mengembangkan nilai-nilai strategis tertentu yang paling diperlukan oleh bangsa ini untuk dapat menjawab tantangan jaman pada masa kini.
2)    Nilai-nilai yang akan dikembangkan bukan  nilai ideal yang bersifat final (ultimate ideal values) seperti Pancasila, tetapi nilai instrumental yang strategis (strategic instrumental values) yang tentu saja tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar bahkan akan menunjang tercapainya nilai-nilai tersebut.
3)   Perumusan nilai-nilai strategis perlu dilakukan dengan proses bottom-up yakni mendengar aspirasi dan masalah-masalah konkrit di masyarakat. Nilai-nilai itu kemudian perlu dirumuskan oleh kelompok pakar, budayawan, pemimpin agama dan adat.
4)   Nilai yang akan dikembangkan dalam suatu kurun waktu tertentu sebaiknya tidak terlalu banyak tetapi terfokus pada beberapa (2 atau 3) nilai strategis yang benar-benar perlu dikembangkan dalam masyarakat kita saat ini untuk mengejar ketertinggalan bangsa kita dari masyarakat lainnya.  
5)   Nilai-nilai tersebut harus dirumuskan secara singkat, popular, mudah diingat oleh semua orang dan memang benar-benar mengena dihati sanubari masyarakat kita. Misalnya nilai anti korupsi (kejujuran), nilai kerukunan dan nilai kemandirian.
6)   Nilai-nilai itu perlu didefinisikan secara operasional kedalam butir-butir yang dapat dicapai dan diukur oleh masyarakat (indikator).Misalnya: dibawah ini suatu contoh penjabaran dari nilai strategis sampai indicator, beberapa butir-butir sengaja dikosongkan karena penulis tidak bermaksud membuat suatu Pembangunan Berbasis Nilai seorang diri, semua itu merupakan usaha bersama secara nasional.

ARTIKEL TERKAIT: